SEJARAH TRADISI ISLAM NUSANTARA


        SEJARAH TRADISI ISLAM NUSANTARA
Seni Budaya lokal Islam :
1.    Wayang
        Merupakan hasil karya seorang ulama yang terkenal, yaitu Sunan Kalijaga yang dimanfaatkan untuk sarana dakwah menyebarkan agama Islam di Nusantara
        Wayang kulit di daerah Jawa Tengah digunakan oleh para wali untuk menyebarkan agama Islam
2.   Selawatan
        Sebuah ritual pembacaan bait-bait kalimat yang dilafazkan dengan bernyanyi dan suara melengking. Dengan tabuhan rebana dan gendang sebagai alat musiknya. Dilakukan untuk orang yang mepunyai hajatan.
Ciri-ciri Selawatan :
        - Penggunaan rebana
        - Adanya pujian-pujian dalam bahasa Arab
        - Susunan nadanya bernafaskan Islam
3.   Kasidah                                                                                    
           Berasal dari bahasa Arab : “Qasidah” artinya puisi yang berisi 14 bait. Merupakan jenis suara yang bernafaskan Islam, dinyanyikan berisikan unsur dakwah Islamiyah dan nasehat yang sesuai dengan ajaran agama Islam
4.   Hadrah
            Suatu kesenian dalam bentuk tari dan nyanyian yang bernafaskan Islam. Lagu yang dinyanyikan berisi ajaran Islam. Musiknya menggunakan rebana dan genjring. Dipentaskan dalam acara tasyakuran, kelahiran anak. Hadrah juga berisi nasihat-nasihat
5.   Tari Zapin
            Diiringi irama gambus yang diperagakan oleh laki-laki berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopiah hitam, dan songket.
6.   Tari Seudati
             Diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi tabuhan dengan alat musik tubuh mereka. Seperti: menepuk tangan, dada
7.   Suluk
              Tulisan dalam bahasa Jawa maupun Arab yang berisi pandangan hidup orang Jawa
8.   Tari Menak
               Tari Menak mirip wayang orang. Tetapi, tari menak diambil dari serat menak
TRADISI DAN UPACARA ADAT ISLAM :

1.    Halal Bi Halal
           Sebuah tradisi yang hanya ada di Indonesia yang telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu.
Menekankan sikap persaudaraan, persatuan. Halal Bi Halal adalah acara memaaf-maafkan pada hari Lebaran.
2.   Upacara Mauludan
            Perayaan hari lahir Nabi Muhammad saw. Pertama kali diadakan oleh Salehuddin  AL-Ayubi dengan tuuan untuk menyebarkan kembali semangat kaum muslimin dalam berjuang membela Islam.
3.   Upacara 1 Syura
             1 Syura dipandang sebagai hari sakral oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kebanyakan dari mereka, mengharapkan untuk menerima berkah. Dari hari besar suci ini.
4.   Dugderan
              Diadakn diKota Semarang untuk menandai bahwa bulan puasa telah datang.Kata DUGDER diambil dari perpaudan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsiakn dengan derr
5.   Selikuran
               Dilakukan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta setiap tanggal 21 Ramadhan dengan tujuan untuk menyambut malam Lailatur Qodar
Merupakan bentuk ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa serta sebagai wujud permohonan atas keselamatan. Dan juga sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya Jawa
6.   Grebeg Besar
                  Di kabupaten Demak, diselenggrakan secara rutin dalam rangka memelihara kebudayaan leluhur. Dan mampu membangkitkan semangat dan kebanggaan warga Kabupaten Demak.
                 Grebeg Besar adalah kirab pusaka peninggalan Kerajaan Demak dari Pendapa Kanupaten Demak menuju makam Sunan Kalijaga di Desa Kadilangu.
                 Intinya, Grebeg besar diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan terhadap para pendahulu yang telah berjasa kepada daerah ini.


No comments:

Post a Comment